Pada abad ke-17, pulau ini merupakan penunjang aktivitas Pulau Onrust
karena letaknya yang tidak berjauhan dengannya. Karena menjadi
penunjang, di pulau ini dibangun pula sarana-sarana penunjang. Pada
tahun 1679, VOC membangun sebuah rumah sakit lepra atau kusta yang merupakan pindahan dari Angke. Karena itulah, pulau ini sempat dinamakan Pulau Sakit.
Saat bersamaan, Belanda mendirikan benteng pengawas. Benteng yang
dibangun ini lebih berfungsi sebagai sarana pengawasan untuk melakukan
pertahanan dari serangan musuh. Sebelum pulau ini diduduki oleh Belanda,
orang Ambon dan Belanda pernah tinggal di pulau ini.
Sekitar tahun 1800, armada laut Britania Raya menyerang pulau ini dan
menghancurkan bangunan di atas pulau ini. Sekitar tahun 1803 Belanda
yang kembali menguasai Pulau Bidadari
dan membangunnya kembali. Akan tetapi Britania kembali menyerang tahun
1806, Pulau Onrust dan Pulau Bidadari serta pulau lainnya hancur
berantakan. Tahun 1827 pulau ini kembali dibangun oleh Belanda dengan
melibatkan pekerja orang Tionghoa dan tahanan. Bangunan yang dibangun
adalah asrama haji yang berfungsi hingga tahun 1933.
Pulau ini sebelum menjadi resor sempat kosong dan tidak berpenghuni
sampai dengan tahun 1970. Bahkan pulau ini tidak pernah dikunjungi
orang. Pada awal tahun 1970-an, PT Seabreez mengelola pulau ini untuk
dijadikan sebagai resor wisata.
Semenjak tahun 1970 ini, untuk menarik pengunjung, pulau ini berganti
nama menjadi Pulau Bidadari. Alasan pengambilan nama menjadi Pulau
Bidadari diilhami dari nama pulau lainnya di Kepulauan Seribu seperti Pulau Putri, Pulau Nirwana, dan lainnya.
Sumber : http://blog.pulauseribu-wisata.com
0 komentar: