

Yang dilakukan alumni-alumni AMI Jakarta ini, yakni mengajak kawan-kawan perempuan mereka pergi mancing, agaknya pantas ditiru oleh pemancing-pemancing lain. Selama ini banyak pemancinng yang pergi mancing hanya dengan kawan-kawan pria dan atau sendiri saja, tanpa melibatkan teman-teman perempuan ataupun istri-istri mereka. Memang ada kalangan perempuan yang anti dengan laut karena mereka beranggapan ke laut itu hanya akan membuat kulit hitam dan membuat jatuh ‘pasaran’. Tetapi saya yakin banyak sekali kawan-kawan perempuan kita (dan atau istri dan pacar kita) yang sangat ingin ikut kita memancing ke laut. Kita mungkin selama ini menganggap bahwa mereka tidak akan bisa menikmati keasyikan mancing di laut jadi mereka tidak perlu diajak. Bukankah belum tentu?! Perempuan juga pasti banyak yang memiliki minat dengan laut. Memang tidak banyak perempuan yang fanatik dengan olahraga mancing. Tetapi saya yakin banyak sekali perempuan yang ingin ikut serta mancing ke laut sebagai bagian untuk melepaskan stress dan atau mencoba pengalaman baru.
Kembali ke Reny Renata dan Icha. Pada akhirnya mereka kurang beruntung dalam trip tersebut, tepatnya kami semua kurang beruntung, karena angin barat semakin berhembus kencang yang membuat ombak meledak di seluruh penjuru Kepulauan Seribu. Melalui Blackberry seorang kawan kami juga memantau bahwa angin barat hari itu memang berpotensi bahaya karena kami membaca di Detik sebuah kapal fery di Batam karam dan menelan banyak sekali korban. Karena bahaya mengintip dan mancing pun menjadi tidak maksimal, usai berhasil menaikkan sekitar selusin kakap merah (red snapper) di rumpon pemilik kapal, kami bergeser ke keramba bandeng di Pulau Pramuka. Jaraknya sekitar 2 jam perjalanan dengan kecepatan 9-an knot dari rumpon kakap merah. Tempat ini juga pernah dijadikan shooting Mancing Mania pada beberapa waktu lalu saat membuat episode bandeng dan baronang. Dan keceriaan kembali ‘meledak’. Pemancing-pemancing peremuan ini langsung strike bandeng-bandeng ‘monster’ yang ukurannya berkisar antara 3 hingga 5.5 kg. Kami, para kru yang mengambil gambar hanya bisa memendam hasrat karena tidak bisa ikut mancing. Tetapi tidak masalah, lebih baik bertambah 3 atau 10 pemancing baru daripada kami selalu ikut mancing yang bisa menghalangi proses penyebaran ‘racun’ mancing ini.

* Para lady anglers yang ada dalam postingan ini adalah Icha dan Reny, pemancing perempuan yang merupakan kawan dari para pemancing alumni AMI Jakarta. All pics taken by Bayu Sanduaji, salah satu kawan kami dalam trip ke Kepulauan Seribu tersebut.
Sumber : michaelrisdianto
Read More »